Selasa, 03 Desember 2013

672013106_MAKALAH TAS



MAKALAH BAHASA INDONESIA
PERAN TEKNOLOGI INFORMASI BAGI ANAK-ANAK


Dosen Ibu evi
Disusun Oleh :
Dawis Anwari (672013106)
Fakultas Teknologi Informatika
Universitas Kristen Satya Wacana
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan YME ,karena senantiasa memberikan nikmat-nya sehingga penyusunan makalah peran teknologi bagi anak-anak ini telah terselesaikan dengan baik.
Makalah ini disusun untuk membahas tentang peran teknologi informasi bagi manusia khususnya bagi anak-anak ,dari kelebihan sampai kekurangan maupun dampak positif dan negative nya.
Dengan membaca makalah ini penulis berharap dapat membantu pembaca untuk lebih mengetahui dan memperkarya pengetahuan tentang peran teknologi informasi bagi kehidupan sehari-hari khususnya bagi anak-anak.
Walaupun penulis telah berusaha sesuai kemampuan penulis ,namun penulis yakin bahwa manusia tak ada yang sempurna. Seandainya dalam penyusunan makalah ini ada kekurangan ,maka itu merupakan bagian dari kelemahan penulis. Mudah-mudahan melalui kelemahan itulah yang akan membawa kesadaran kita akan kebesaran Tuhan YME.
Pada kesempatan ini ,penulis mengucapkan terimakasih kepada para pembaca yang telah meluangkan waktunya untuk membaca makalah ini. Dan semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.








Salatiga, Desember 2013

Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah...................................................................................................1
Perumusan Masalah
BAB II PEMBAHASAN

Pengaruh Teknologi Terhadap Anak................................................................................3
Teknologi Unsur – Unsur Budaya.....................................................................................4
Jenis kejahatan jejaring social terhadap anak-anak ........................................................5
Kejahatan di Facebook Terhadap Anak – anak................................................................6
Dampak Positif dan Negatif Teknologi Informasi dan Komunikasi Terhadap Anak..........8

Dampak Positif

Dampak Negatif

Peran Penting Orang Tua.................................................................................................9

Saran .............................................................................................................................10

BAB III PENUTUP

Kesimpulan.....................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................12


 

BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang cukup pesat sekarang ini sudah menjadi realita sehari-hari bahkan merupakan tuntutan masyarakat yang tidak dapat ditawar lagi. Tujuan utama perkembangan iptek adalah perubahan kehidupan masa depan manusia yang lebih baik, mudah, murah, cepat dan aman. Perkembangan teknologi, terutama teknologi informasi (information technology) seperti internet sangat menunjang setiap orang mencapai tujuan hidupnya dalam waktu singkat, baik legal maupun illegal. Dampak buruk dari perkembangan “dunia maya” ini tidak dapat dihindarkan dalam kehidupan masyarakat modern saat ini dan masa depan khususnya bagi generasi muda.
Globalisasi dunia melalui teknologi informasi (internet, telepon selular dan media elektronik lain) yang berkembang sangat pesat. Dampak perkembangan teknologi informasi dirasa sangat berpengaruh terhadap generasi muda. Betapa tidak dengan penggunaan teknologi informasi perilaku manusia secara nyata telah beralih dari model aktifitas yang didasarkan pada suatu bentuk hubungan face to face telah bergeser kepada pola hubungan digitally. Oleh karena adanya pergeseran demikian, maka tidak mengherankan dalam setiap aspek kehidupan manusia pun mulai menunjukan suatu fenomena baru. Hal ini salah satunya dapat dilihat pada upaya kreasi manusia yang berkaitan dengan bidang ilmu pengetahuan, seni dan sastra.
Adanya penyalahgunaan teknologi informasi yang merugikan kepentingan pihak lain seperti pada generasi muda sudah menjadi realitas sosial dalam kehidupan masyarakat modern sebagai dampak dari pada kemajuan iptek yang tidak dapat dihindarkan lagi bagi bangsa-bangsa yang telah mengenal budaya teknologi (the culture of technology). Teknologi telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan umat manusia dalam dunia yang semakin sempit ini. Semua ini dapat dipahami, karena teknologi memegang peran amat penting di dalam kemajuan suatu bangsa dan negara di dalam percaturan masyarakat internasional yang saat ini semakin global, kompetitif dan komparatif. Bangsa dan negara yang menguasai teknologi tinggi berarti akan menguasai dunia, baik secara ekonomi, politik, budaya, hukum internasional maupun teknologi persenjataan militer untuk pertahanan dan keamanan negara bahkan kebutuhan intelijen.
Teknologi informasi merupakan salah satu hal yang tidak akan lepas dari kehidupan manusia. Karena teknologi informasi ini sudah ada sejak berabad-abad lalu dan hingga kini masih terus berkembang. Tanpa adanya teknologi informasi, manusia akan kesulitan untuk berkomunikasi dan menyampaikan informasi.
Kini teknologi informasi berkembang begitu cepat seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan. Teknologi informasi dan komunikasi ini memiliki banyak sekali peranan dan dampaknya dalam berbagai bidang, terutama pada bidang hiburan.
Akhir-akhir ini perkembangan teknologi sangat pesat contohnya seperti games, musik, video, handphone, internet dsb. Teknologi bukanlah sesuatu yang mutlak  bermanfaat, teknologi tetap ada sisi buruknya. Bisa diibaratkan pisau, teknologi jika digunakan di jalan yang benar maka akan membawa manfaat, namun jika disalah gunakan akan membawa mudharat. Akibat pesatnya teknologi tersebut membuat kita menjadi sangat tergantung dengan yang namanya teknologi, terutama internet. Bagi sebagian orang kadar kebahagiaan diukur dengan koneksi internet tanpa batas selama 1 x 24 jam x 30 hari x 12 bulan  dan seterusnya.


Perumusan Masalah

1.    Apakah dampak teknologi Informasi dan Komunikasi baik untuk anak-anak ?

2.    Apakah teknologi informasi akan berdampak buruk kepada anak–anak ?

3.    Apakah teknologi juga merupakan unsur budaya ?

4.    Adakah kejahatan yang terjadi lewat teknologi jejaring social ?

5.    Kejahatan apa saja yang terjadi lewat teknologi jejaring social ?




















BAB II
PEMBAHASAN

Pengaruh Kemajuan Teknologi Terhadap Anak

Kemajuan teknologi saat ini tidak bisa dipisahkan dari kehidupan masyarakat. Berbagai informasi yang terjadi di berbagai belahan dunia kini telah dapat langsung kita ketahui berkat kemajuan teknologi (globalisasi). Saat ini dunia sudah terasa semakin sempit karena cepatnya akses informasi di berbagai belahan dunia membuat dunia ini seolah semakin sempit dikarenakan kita dapat melihat apa yang terjadi di Amerika misalnya, meskipun kita berada di Indonesia.

Tentu kemajuan teknologi ini menyebabkan perubahan yang begitu besar pada kehidupan umat manusia dengan segala peradaban dan kebudayaannya. Perubahan ini juga memberikan dampak yang begitu besar terhadap transformasi nilai-nilai yang ada di masyarakat. Khususnya masyarakat dengan budaya dan adat ketimuran seperti Indonesia. Saat ini, di Indonesia dapat kita saksikan begitu besar pengaruh kemajuan teknologi terhadap nilai-nilai kebudayaan yang di anut masyarakat, baik masyarakat perkotaan maupun pedesaan (modernisasi). Kemajuan teknologi seperti televisi, telepon dan telepon genggam (HP), bahkan internet bukan hanya melanda masyarakat kota, namun juga telah dapat dinikmati oleh masyarakat di pelosok-pelosok desa. Akibatnya, segala informasi baik yang bernilai positif maupun negatif, dapat dengan mudah di akses oleh masyarakat. Dan di akui atau tidak, perlahan-lahan mulai mengubah pola hidup dan pola pemikiran masyarakat khususnya masyarakat pedesaan dengan segala image yang menjadi ciri khas mereka.

Saat ini sudah banyak jutaan anak dan remaja masuk kedalam era digital melalui kehidupan dunia maya di Internet. Industri web komunitas-entertainment pun berkembang dengan sedemikian pesatnya. Club Penguin, Webkinz, Starfall, dan Facebook mungkin baru sebagian kecil dari jutaan ‘kid-friendly sites’ yang saat ini sedang digandrungi anak-anak. Kebanyakan penggemar website ini adalah anak-anak usia sekolah hingga mahasiswa. Dan deretan ‘kid-friendly sites’ sangat menikmati keuntungan yang dihasilkan dari fenomena ini. Contohnya, Webkinz, pembuat mainan anak yang mengambil karakter dari virtual-world ini mengalami pertumbuhan pengunjung hingga 6 juta anak tahun ini, angka ini merupakan lonjakan kenaikan 300% dari perolehan angka pengunjung tahun lalu. Hal ini merupakan sebuah fakta baru bahwa ternyata anak-anak merupakan sasaran empuk yang banyak diincar oleh para pengiklan saat ini.

Selain sebagai sasaran iklan, anak-anak juga sangat terkait dalam pertumbuhan teknologi multimedia terutama dalam edukasi dan entertaiment. Dalam dunia edukasi pun telah banyak dijumpai bagaimana situs maupun software edukasi dipergunakan sebagai sarana mendidik anak-anak. Bahkan untuk anak 5 tahun pun sekarang telah tersedia  software dan game edukasi yang dirangkai dengan musik untuk membantu mereka mengembangkan kemampuan dan kecerdasannya.
Perkembangan games-games pun sangat berpengaruh kepada anak-anak. Dan yang saat ini digemari oleh anak-anak adalah games online. Dan ada juga anak-anak yang menggemari games-games yang berbau kekerasan. Hal ini perlu diperhatikan oleh kita, karena ini akan berdampak buruk bagi anak-anak dan dan sangat berbahaya sekali. Namun di tengah berkembangnya game yang menciptakan virtual worlds bagi anak-anak ini, ternyata masih ada sedikit kepedulian yang ditunjukkan oleh beberapa vendor pembuat game dengan adanya education virtual worlds. Lebih lanjut jenis virtual worlds ini memang ditujukan untuk tujuan edukasi, dimana Modern Prometheus ini mengajarkan pada anak untuk belajar etika dan mengambil keputusan. Dalam game ini anak-anak dilibatkan dalam sebuah skenario di mana mereka harus membuat keputusan-keputusan strategis yang menyangkut etis dari berbagai sudut pandang yang berbeda.

Lalu internet juga merupakan salah satu hal yang bias memengaruhi anak. Dengan adanya internet anak-anak dapat dengan mudah mencari tahu mengenai segala hal yang ingin mereka ketahui. Namun hal yang perlu diperhatikan disini adalah dengan semakin mudah dan familiarnya anak dengan Internet dan menemukan berbagai macam informasi di Internet, tidak boleh mengurangi pertumbuhan verbal dan sosial anak dalam dunia nyata. Hal tersebut didasarkan oleh fakta hasil penelitian terhadap anak-anak di Amerika, yang ternyata dengan sangat cepat dapat menunjukkan letak Irak dengan Internet, namun menjadi kebingungan saat mencari letaknya dalam sebuah globe fisik bola dunia. Tentu saja fakta seperti ini merupakan sesuatu yang harus dipertimbangkan dalam suatu pengembangan teknologi edukasi masa depan.

Teknologi Unsur – Unsur Budaya
Teknologi juga merupakan salah satu unsur-unsur utama dari kebudayaan, sehingga antara teknologi dan budaya saling berpengaruh. Teknologi selalu berkembang dari zaman ke zaman. Di zaman globalisasi saat ini, kemajuan teknologi terutama teknologi informasi sangat diperlukan bagi kehidupan masyarakat.
Dengan adanya kemajuan di bidang teknologi informasi maka akan berpengaruh terhadap budaya generasi muda bangsa kita. Globalisasi telah membawa kemajuan teknologi informasi dan mengubah beberapa kebudayaan yang sudah kita miliki.
Generasi muda adalah kelompok masyarakat yang sangat rentan terhadap pengaruh budaya asing ini, sehingga dalam membangun sosial budaya, terutama terhadap generasi muda itu, diperlukan persiapan yang matang, agar mereka dapat mengambil manfaat positif dan membentengi diri dari dampak negatif globalisasi dunia yang tengah berkembang ini. Selaku harapan serta tumpuan bangsa dan negara yang akan melanjutkan pembangunan di segala bidang, generasi muda harus dibekali sedini mungkin dengan ilmu pengetahuan tentang tata cara mengambil manfaat positif dari kemajuan teknologi informasi yang berkembang dengan deras dan pesat.

Don Tapscott dalam bukunya yang berjudul ‘Growing Up Digital: The Rise of The Net Generation’ (1998), menganggap kemunculan internet sebagai ruang publik yang menawarkan berkah bagi perwujudan partisipasi semua orang. Internet telah menjadi ruang maya untuk membangun masyarakat yang dianggap demokratis atau sebuah cyberdemocracy. Ia pun menyoroti kebangkitan sebuah generasi baru yang dikenal sebagai ‘the net generation’ dengan kebiasaan dan karakter tersendiri.

Jenis kejahatan jejaring social terhadap anak-anak
● Cybercrime yang menyerang individu (Against Person)
Jenis kejahatan ini, sasaran serangannya ditujukan kepada perorangan atau individu yang memiliki sifat atau kriteria tertentu sesuai tujuan penyerangan tersebut. Beberapa contoh kejahatan ini antara lain :
 Pornografi
Kegiatan yang dilakukan dengan membuat, memasang, mendistribusikan, dan menyebarkan material yang berbau pornografi, cabul, serta mengekspos hal- hal yang tidak pantas.
● Cyberstalking
Kegiatan yang dilakukan untuk mengganggu atau melecehkan seseorang dengan memanfaatkan komputer, misalnya dengan menggunakan e-mail yang dilakukan secara berulang-ulang seperti halnya teror di dunia cyber. Gangguan tersebut bisa saja berbau seksual, religius, dan lain sebagainya.
● Cyber-Tresspass
Kegiatan yang dilakukan melanggar area privasi orang lain seperti misalnya Web Hacking. Breaking ke PC, Probing, Port Scanning dan lain sebagainya.
● Cybercrime menyerang hak milik (Againts Property)
Cybercrime yang dilakukan untuk menggangu atau menyerang hak milik orang lain. Beberapa contoh kejahatan jenis ini misalnya pengaksesan komputer secara tidak sah melalui dunia cyber, pemilikan informasi elektronik secara tidak sah/pencurian informasi, carding, cybersquating, hijacking, data forgery dan segala kegiatan yang bersifat merugikan hak milik orang lain.


Kejahatan di Facebook Terhadap Anak - anak
Teknologi informasi dan komunikasi di Indonesia sangat berkembang pesat seiring dengan kemajuan zaman. Sudah menjadi kebutuhan yang tak terelakkan bahwa teknologi informasi dan komunikasi bukan sesuatu hal yang hanya bisa di akses orang-orang tertentu. Siapapun dan dari kalangan manapun mulai dari masyarakat yang hidup di daerah perkotaan sampai yang masyarakat yang hidup di daerah pedesaan sudah bisa mengakses teknologi ini melalui media dunia maya alias internet. Namun tampaknya penggunaan teknologi tidak selalu berdampak positif khususnya bagi generasi muda yang masih membutuhkan bimbingan orang tua, guru, dan orang-orang di sekitarnya yang mampu mengarahkan mereka agar tetap berjalan pada koridor yang benar dengan mengedepankan etika kesantunan dan kesopanan sesuai dengan budaya ketimuran.
Kehadiran situs jejaring sosial Facebook dalam beberapa tahun belakangan ini menjadi obat dan terapi bagi masyarakat khususnya generasi muda dari keterisolasian dan keterbelakangan mereka dari dunia luar yang ‘liar’. Betapa tidak, Facebook yang didesain untuk situs pertemanan yang semestinya sudah berubah menjadi situs ‘pertemanan’ dengan bumbu dan aroma yang mempesona dan mampu memperdaya mereka para gadis dibawah umur untuk dijadikan objek perdagangan dan pelecehan seksual.
Baru-baru ini di Surabaya, khalayak dicengangkan dengan adanya penjualan anak dibawah umur untuk dijadikan objek seksual para lelaki hidung belang. Mereka diperdagangkan oleh seseorang dengan menggunakan media Facebook. Apa sebenarnya yang memperdaya gadis dibawah umur sehingga mau dijadikan objek perdagangan dan kejahatan seksual? Tidak jelas latar belakang apa yang mereka jadikan alasan. Mereka datang dari kalangan orang yang sangat mampu. Sudah barang tentu bukanlah alasan ekonomi yang membuat mereka seperti itu. Inilah salah satu efek samping datangnya Facebook di kehidupan kita. Begitu pula dengan kasus Nova, gadis berumur 14 tahun yang direnggut keperawanannya setelah berkenalan dengan seseorang lewat Facebook.
Lewat situs jejaring sosial Facebook mereka para facebooker (sebutan untuk mereka yang mempunyai account di Facebook) dapat memperkenalkan diri menjadi siapa pun, tanpa harus terikat dengan kondisi riil dirinya. Melalui Facebook pula bukan tidak mungkin mereka merepresentasikan dirinya sebagai sosok yang santun, penuh perhatian, dan jauh dari kesan menjengkelkan. Yang penting adalah membentuk image yang sebaik-baiknya untuk mengecoh lawan interaksinya.



Melalui Facebook mereka dapat berkenalan dengan seseorang dan membunuh kesepian melalui layanan chatting. Mereka bertemu dengan lawan jenisnya dan berinteraksi ke arah yang menyesatkan. Para orang tua mungkin tidak sadar bahwa di rumah mereka sendirilah sebenarnya banyak virus-virus jahat yang masuk tanpa mengenal waktu melalui dunia maya. Virus tersebut mampu menginfeksi dalam sekejap mata kepada anak dibawah umur mereka melalui Facebook. Para orang tua dan pendidik harusnya menyadari betapa bahayanya efek negatif dari penggunaan tekhnologi informasi dan komunikasi yang tidak terkendali.
Secara psikologis anak-anak memang belum matang. Mereka masih sulit membedakan mana kenalan yang benar-benar baik dan mana sebenarnya kenalan yang dapat menjadi virus yang mampu memperdaya dan menggiring mereka menjadi objek perdagangan dan pelecehan seksual. Kiranya peran orang tua dan para pendidik sangat penting untuk mengarahkan dan membimbing generasi muda dari cengkraman kejahatan kemajuan teknologi modern khususnya media dunia maya. Mari kita bersama-sama menjaga generasi muda penerus bangsa dari rongrongan kejahatan dunia maya.























Dampak Positif dan Negatif Teknologi Informasi dan Komunikasi Terhadap Anak

Teknologi Informasi dan Komunikasi memiliki beberapa dampak terhadap anak. Dari hal tersebut dapat kita golongkan menjadi 2 golongan, yaitu dampak positif dan dampak negatif.

Dampak Positif

          Anak-anak dapat menggunakan perangkat lunak pendidikan seperti program-program pengetahuan dasar membaca, berhitung, sejarah, geografi, dan sebagainya. Tambahan pula, kini perangkat pendidikan ini kini juga diramu dengan unsur hiburan (entertainment) yang sesuai dengan materi, sehingga anak semakin suka.

          Membuat anak semakin tertarik untuk belajar.

          Dapat menjadi solusi bagi para orangtua yang memiliki anak yang merasa mudah bosan untuk belajar.

          Dapat menambah wawasan.
          Memudahkan anak-anak untuk mendapatkan banyak ilmu tambahan lewat internet.


Dampak Negatif

          Anak-anak bisa ketergantungan terhadap Teknologi Informasi dan Komunikasi.

          Anak-anak akan cenderung mengerjakan tugas sendiri dengan bantuan internet dari pada belajar berkelompok yang disitu banyak sekali hikmah-hikmah yang terkandung dalam nilai kebersamaan.

          Dapat terpengaruh kedalam pergaulan yang tidak baik karena kurang control dari teman ataupun dari orang tua.

          Anak-anak bisa saja secara tidak sengaja mengakses situs-situs pornografi.

          Mengurangi sifat sosial manusia karena cenderung lebih suka berhubungan lewat internet daripada bertemu secara langsung (face to face).

         Kemungkinan besar tanpa sepengetahuan orangtua, anak ‘mengkonsumsi’ games yang menonjolkan unsur-unsur seperti kekerasan dan agresivitas. Banyak pakar pendidikan mensinyalir bahwa games beraroma kekerasan dan agresi ini adalah pemicu munculnya perilaku-perilaku agresif dan sadistis pada diri anak.

Peran penting Orang Tua

Menimbang untung ruginya mengenalkan komputer pada anak, pada akhirnya memang amat tergantung pada kesiapan orangtua dalam mengenalkan dan mengawasi anak saat bermain komputer. Karenanya, kepada semua orangtua, saya kembali mengingatkan peran penting mereka dalam pemanfaatan komputer bagi anak.

          Berikan kesempatan pada anak untuk belajar dan berinteraksi dengan komputer sejak dini. Apalagi mengingat penggunaan komputer adalah sesuatu yang tidak bisa dihindari pada saat ini dan masa yang akan datang.

          Perhatikan bahwa komputer juga punya efek-efek tertentu, termasuk pada fisik seseorang. Karena perhatikan juga amsalah tata ruang dan pencahayaan. Cahaya yang terlalu terang dan jarak pandangan terlalu dekat dapat mengganggu indera penglihatan anak.

          Pilihlah perangkat lunak tertentu yang memang ditujukan untuk anak-anak. Sekalipun yang dipilih merupakan program edutainment ataupun games, sesuaikan selalu dengan usia dan kemampuan anak.
          Perhatikan keamanan anak saat bermain komputer dari bahaya listrik. Jangan sampai terjadi konsleting atau kemungkinan kesetrum terkena bagian tertentu dari badan Central Processing Unit (CPU) komputer.

          Carikan anak meja atau kursi yang ergonomis (sesuai dengan bentuk dan ukuran tubuh anak), yang nyaman bagi anak sehingga anak dapat memakainya dengan mudah. Jangan sampai mousenya terlalu tinggi, atau kepala harus mendongak yang dapat menyebabkan kelelahan. Alat kerja yang tidak ergonomis juga tidak baik bagi anatomi anak untuk jangka panjang.

         Bermain komputer bukan satu-satunya kegiatan bagi anak. Jangan sampai anak kehilangan kegiatan yang bersifat sosial bersama teman-teman karena terlalu asik bermain komputer.














Saran

Saran yang tepat untk menghadapi masalah masalah yang di jelaskan dalam masalah ini adalah peran orang tua. Karena disini peranan dari kedua orang tua sangatlah penting. Kedua orang tua diharapkan dapat membimbing dan mengawasi anak-anaknya dalam menggunakan Teknologi Informasi dan Komunikasi. Sehingga anak-anak dapat mengerti hal apa saja yang termasuk hal yang baik dan hal yang kurang baik. Dan disini juga terdapat beberapa cara untuk mencegah dampak-dampak negatifnya.

          Orangtualah yang seharusnya mengenalkan internet pada anak, bukan orang lain. Mengenalkan internet berarti pula mengenalkan manfaatnya dan tujuan penggunaan internet. Karena itu, orangtua terlebih dahulu harus ‘melek’ media dan tidak gaptek.

          Gunakan software yang dirancang khusus untuk melindungi ‘kesehatan’ anak. Misalnya saja program nany chip atau parents lock yang dapat memproteksi anak dengan mengunci segala akses yang berbau seks dan kekerasan.

          Letakkan komputer di ruang publik rumah, seperti perpustakaan, ruang keluarga, dan bukan di dalam kamar anak. Meletakkan komputer di dalam kamar anak, akan mempersulit orangtua dalam hal pengawasan. Anak bisa leluasa mengakses situs porno atau menggunakan games yang berbau kekerasaan dan sadistis di dalam kamar terkunci. Bila komputer berada di ruang keluarga, keleluasaannya untuk melanggar aturan pun akan terbatas karena ada anggota keluarga yang lalu lalang.

          Tanamkanlah nilai kebersamaan terhadap sesama, karena kebersamaan akan mewujudkan hubungan serta emosi yang sangat dekat













BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

Perkembangan teknologi informasi bukanlah suatu hal yang dapat kita hindari. Karena dengan adanya teknologi informasi hidup kita akan terasa lebih mudah. Kita bisa mengirim pesan dengan mudah, mengirim dan mencari informasi dengan cepat dan mudah.

Namun dibalik semua kemudahan tersebut kta harus memerhatikan nilai, norma serta etika dan apa saja dampak baik dan buruk dari Teknologi Informasi. Karena supaya kita bisa mengetahui batasan-batasan apa saja yang yang boleh dilakukan dengan adanya perkembangan teknologi informasi.

Kita juga perlu memerhatikan perkembangan Teknologi Informasi juga tak luput kita tidak meninggalkan etika-etika tradisional terhadap anak-anak. Karena ini merupakan hal yang sangat penting. Jika kita tidak memperhatikan, mengawasi dan membimbing anak-anak yang menggunakan Teknologi Informasi hal ini bisa menjadi dampak yang buruk, dan anak anak bisa terjerumus kedalam hal yang tidak baik. Contohnya anak-anak menyukai game yang berbau kekerasan. Hal ini akan  mempengaruhi pikiran anak-anak. Lalu bisa saja anak-anak tersebut mengakses situs-situs porno. Oleh karena itu kita memiliki tugas untuk membimbing dan mengawasi anak-anak dalam memanfaatkan Teknologi Informasi.

Maka disimpulkan bahwa perkembangan teknologi komunikasi mulai dari yang sangat sederhana sampai yang tercanggih teknologi mempunyai dampak makin besar dalam mengubah kehidupan manusia. Pendidikan berkarakter mesti dikembangkan dengan  teknologi yang telah memfasilitasi penambahan dan pendalaman pengetahuan, yang pada gilirannya memfasilitasi penciptaan pengetahuan, yang selanjutnya lagi dapat mendorong terciptanya teknologi komunikasi baru.Teknologi memiliki pengaruh positif dalam meningkatkan ragam kehidupan dalam berbagai karakter manusia bersama kenikmatan yang ditimbulkannya, tetapi pada waktu yang sama budaya yang serba mudah dan instan cenderung mengikis nilai-nilai luhur kehidupan itu.Dihadapkan pada tantangan untuk memanfaatkan potensial Teknologi secara optimal sambil menyedikitkan dampak negatifnya. Untuk inilah, akhirnya, dunia pendidikan memerlukan kerangka pikir dan prinsip pemanfaatan Teknologi Informatika.







Daftar Pustaka




http://masjek.com/tag/lunturnya-etika-tradisional/